Bapakku tersayang yang tampan.
Selamat tanggal 19, pak....
Malam menuju harimu di tanggal 20. Bagaimana perasaanmu hari ini? Apakah dirimu menghitung waktu menyambut datangnya harimu? Seperti yang (masih saja) aku lakukan saat menyambut hariku.
Bapak, terima kasih atas senyuman tulusmu dalam menanggapi cerita-ceritaku sepulang kerja yang lelah. Tatapan mata teduhmu menunjukkan kau mendukungku sepenuhnya, meski aku menceritakan tentang kegagalan. Semoga dengan besok bertambah banyaknya jumlah tahun pada usiamu, kau masih punya banyak kekuatan menemaniku hingga waktu yang masih sangat lama.
Bapak, menyambut harimu, sebenarnya hari ini aku dan ibu merencanakan membeli kue tart besar khas ulang tahun. Tapi kau pun tahu, kalau nanti pada akhirnya hanya aku yang sibuk menghabiskan. Besok apa bapak mau makan ayam goreng Kabayan kesukaan? Aku yang traktir :)
Pak, surat ini masih bersambung. Besok aku akan ucapkan selamat atas usiamu.
Salam sayang bukan kepalang,
Anak sulungmu yang amat bangga padamu.
Selamat tanggal 19, pak....
Malam menuju harimu di tanggal 20. Bagaimana perasaanmu hari ini? Apakah dirimu menghitung waktu menyambut datangnya harimu? Seperti yang (masih saja) aku lakukan saat menyambut hariku.
Bapak, terima kasih atas senyuman tulusmu dalam menanggapi cerita-ceritaku sepulang kerja yang lelah. Tatapan mata teduhmu menunjukkan kau mendukungku sepenuhnya, meski aku menceritakan tentang kegagalan. Semoga dengan besok bertambah banyaknya jumlah tahun pada usiamu, kau masih punya banyak kekuatan menemaniku hingga waktu yang masih sangat lama.
Bapak, menyambut harimu, sebenarnya hari ini aku dan ibu merencanakan membeli kue tart besar khas ulang tahun. Tapi kau pun tahu, kalau nanti pada akhirnya hanya aku yang sibuk menghabiskan. Besok apa bapak mau makan ayam goreng Kabayan kesukaan? Aku yang traktir :)
Pak, surat ini masih bersambung. Besok aku akan ucapkan selamat atas usiamu.
Salam sayang bukan kepalang,
Anak sulungmu yang amat bangga padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar