16.7.11

San Sushi

Sejujurnya, aku bukan penggemar masakan Jepang. Mungkin dipengaruhi sedikit trauma memakan wasabi dalam jumlah banyak sewaktu kuliah dulu. Tapi rasanya rindu ya dengan rasa-rasa masakan Jepang itu...


Akhirnya, minggu lalu aku mengajak adikku untuk mencoba tempat makan yang menyajikan masakan Jepang di jalan Sriwijaya 10 Bandung. Sampailah kami di sebuah warung masakan Jepang, San Sushi.




Sewaktu aku datang, kebetulan warungnya sedang sepi jadi aku bisa bebas foto-foto. Tempatnya memang tidak terlalu besar, tepat di pinggir jalan dan tidak punya lahan parkir. 


Tapi sejujurnya, dengan warung yang tidak bersusana Jepang, makanannya sangat Jepang. Rasanya seperti bernostalgia makan di rumah dosenku yang orang Jepang ^^ 

Dengan harga dalam rupiah -- bukan yen, nominalnya sangat terjangkau. Kalau dilihat dari daftar menu, harganya berkisar dari Rp. 10.000 - Rp. 45.000 saja. Yang termahal itu adalah sashimi dengan ikan salmon. Sangat murah! Aku memesan Kushi Yaki Beef Sushi (Rp. 25.000) dan adikku memesan Ramen Kuro Chicken Small (Rp. 17.500). Selain sushi dan ramen, San Sushi juga punya menu donburi, sashimi, udon dan masih banyak jenis makanan lainnya. Sambil menunggu pesanan datang, aku mengintip ke dapurnya untuk melihat cara pembuatan sushi.


Dan akhirnya, pesanan pun datang! Ternyata kata 'small' di akhir makanan yang dipesan adikku tidak benar-benar small. Ukuran mangkuknya sama dengan ukuran mangkuk baso. Sushi yang kupesan 'hanya' ada 2 tusuk saja, tapi kenyangnya tidak terduga untuk aku yang punya kapasitas menampung makanan yang cukup banyak ^^


Ramen Kuro Chicken Small


Kushi Yaki Beef Sushi

Dan, inilah kami yang menikmati sajian dari San Sushi...


Kali ini aku makan hanya dengan tambahan shoyu saja, tidak dengan wasabi.

Aku melihat lagi daftar menu, ternyata San Sushi menerima pesanan untuk bento dengan beragam menu serta pilihan harga dari Rp. 18.000 - Rp. 30.000. Ada juga paket tanjoubi (ulang tahun) dengan minimal pemesanan untuk 10 orang. Kalau ingin merayakan ulang tahun langsung di San Sushi, pihak warung akan menyediakan dekor, undangan, hadiah game dan juga souvenir.

Ternyata setelah sekian lama tidak makan masakan Jepang, aku datang ke tempat yang tepat walau cukup jauh dari rumah. Dengan promo dari disdus.com, makan di San Sushi bisa lebih hemat. Seperti biasa, hemat itu wajib dalam usaha merambah kuliner ^^

9.7.11

Green Tea, Seesha, Teman Baik, Bober Cafe

Liburan di saat semua teman-teman dekat tidak libur adalah hal yang sangat menyiksa. Tapi tidak menutup kemungkinan buat aku untuk menikmati akhir liburan dengan kuliner.



Bober Cafe, salah satu tempat di Bandung jadi pilihanku untuk mengakhiri liburan. Tiap kali ingat Bober, aku selalu ingat teman baik. Entah ya, mungkin karena dulu pertama kali datang ke sini, aku datang bersama teman-teman baik masa kecil. Bertempat di jalan RE. Martadinata 123 atau lebih dikenal dengan jalan Riau, Bober tempat yang sangat strategis. Tempatnya memang tidak terlalu luas tapi seru dijadikan pilihan untuk berkumpul dengan teman atau mungkin untuk menyendiri. Suasananya yang remang-remang bikin hati tenang.

Makanan dan minuman di Bober cukup variatif dengan harga yang tidak menguras kantong. Rasanya tidak usah diragukan. Aku suka. Untuk aku yang punya kemampuan menampung banyak makanan, satu porsi tiap menu akan selalu kurang dan buku menu selalu menggoda aku untuk terus memesan jenis makanan lainnya. Pasta di Bober rasanya juara, kejunya bikin nagih. Beragam nasi gorengnya juga petut dicoba. Minuman favorit aku di sini (dan dimana pun) adalah Green Tea Latte. Dengan harga tidak lebih dari Rp. 20.000 saja.


Bober yang nyaman juga siap dengan free wifi dan buka 24 jam. Bahkan Bober juga punya jadwal pertunjukan musik secara langsung yang mengundang musisi yang sudah punya nama. Makanan enak, minuman sedap, suasana asyik didukung dengan musik keren, KLOP!




Selain itu, Bober Cafe juga menyediakan menu seesha dengan beragam rasa buah-buahan. Aku yang sama sekali belum pernah mencoba seesha cukup penasaran untuk mencoba sewaktu melihat teman-temanku heboh menghisap seesha.




Teman-temanku ini hebat sekali menghisap seeshanya. Sedangkan aku yang baru belajar, susah, susah, susah!


Buatku, nongkrong di Bober memang bikin betah. Bober seperti menfasilitasi orang-orang untuk diam berlama-lama di sana, seperti kalau kita betah berlama-lama ngobrol dengan teman baik. Bober juga punya tempat khusus yang bisa dipesan untuk pertemuan reuni juga lho! Tempatnya bisa menampung untuk kira-kira 20 orang. Ada rumah panggung juga yang bisa menampung sekitar 10-12 orang. Sayangnya Bober tidak memiliki lahan parkir yang luas untuk mobil, tapi karena tempatnya yang strategis, naik angkot sajalah...

Untuk aku yang suka kuliner, harga hemat itu wajib. Kuliner dengan harga miring bisa didapat dari http://disdus.com/. Selain voucher kuliner, kita juga bisa dapat potongan harga untuk fashion, salon kecantikan, gadget bahkan salon mobil. Harga hemat tidak membatasi untuk eksis merambah kuliner ^^

* Terima kasih buat Fitri yang mau nemenin di akhir liburan aku.
* Terima kasih buat Nova yang sudah banyak berbagi tentang banyak hal. Ngobrol lamanya ga kerasa ^^

8.7.11

Chocolate, Cookies.... BONLIE

Melakukan suatu pekerjaan tanpa ditemani cemilan itu rasanya kurang. Aku yang ada kalanya harus melakukan tugas di depan layar dalam jangka waktu cukup lama, pasti butuh cemilan. Biasanya aku pilih coklat, kue-kue kering atau keripik. Tapi sekarang ini aku berusaha mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung MSG dan keripik-keripik kemasan pun aku kurangi.


Kue dan coklat itu banyak sekali macamnya, dari yang jenis kemasan pabrikan sampai yang homemade. Dari seorang teman, aku mulai kenal coklat dan kue kering Bonlie. Kenal dalam artian mencicipi rasanya karena aku sebenarnya sudah sering melihat dan mendengar merk itu. Ternyata, kue-kue kering itu ada sejarahnya juga ya kenapa sampai bisa disebut cookie. 


Kue kering pada mulanya berasal dari kata keokje dalam bahasa Belanda, yang memiliki arti “kue kecil”. Sedangkan kata cookie, pertama kali dipopulerkan oleh orang Belanda di Amerika Serikat. Di Inggris, pada abad ke-19 sudah menjadi kebiasaan menggabungkan kue kering dengan acara minum teh yang sehari-hari dilakukan. Mereka biasa menyebutnya dengan biskuit atau roti manis.


Di Indonesia, kue kering disantap untuk cemilan dan khususnya untuk memeriahkan acara-acara spesial serta hari raya. Kue kering Bonlie menyajikan beragam jenis kue kering dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas. Selain kue kering, Bonlie juga menghadirkan variasi coklat yang lezat. Berbagai pilihan rasa dengan campuran keju, coklat, kacang-kacangan atau buah-buahan kering. Bonlie juga menyediakan kemasan-kemasan menarik untuk kue kering serta coklat sebagai hantaran maupun parcel.

Mendekati bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, biasanya kita butuh berbagai macam sajian untuk menyambut tamu yang bersilaturahmi ke rumah atau untuk mengirimkan kerabat bingkisan parcel. Bonlie bisa dijadikan pilihan. Bentuknya yang unik dan rasanya tidak perlu diragukan. Enak. Untuk pecinta Oreo, banyak jenis kue kering dan juga coklat Bonlie yang sayang kalau tidak dicoba.


Untuk jenis-jenis coklat dan juga kue kering lainnya, bisa dilihat di http://kuekering-bonlie.com/ di sini bisa juga sekaligus order kue dan coklat secara online. Bisa juga pilih-pilih kemasannya untuk mengirim parcel. Bonlie juga bisa dilihat di http://bonlie-cookies.com/.

Ayo, selamat mencoba ^^