15.2.12

Gathering #30HariMenulisSuratCinta

Akhirnya 30 hari sudah berhasil dilewati, meski aku tidak penuh memenuhi kewajiban menulis selama 30 hari penuh tapi aku bisa ikut gathering untuk kedua kalinya. Teman baru, pengalaman baru, tertawa bersama, semuanya jelas menyenangkan.Semua peserta yang datang mencapai 70 orang termasuk para Tukang Pos. Kali ini acaranya lebih beragam dibandingkan gathering tahun lalu. Semua peserta diharapkan membawa salah satu surat cinta yang ditulisnya untuk ditukarkan dengan surat teman-teman yang lain untuk dibacakan. Ada penampilan hiburan dari beberapa teman dan jelas makan-makan bersama.


Surat cintaku buat si masa depan, surat cinta pink amplop hitam.

Para peserta gathering, para penulis #30HariMenulisSuratCinta dan Tukang Pos. Foto dokumen @PosCinta

Video rekaman Kila yang menyanyikan lagu galau berjamaah dengan iringan kecapi sang kekasih. Kocak dan ada kata yang ga kena sensor ^^

Gathering dan bertemu teman baru tidak berhenti sampai hari itu saja. Tapi semuanya kemudian melanjutkan dengan mention berjamaah bertubi-tubi. Merencanakan tweet up selanjutnya di Warung Ngebul. Sore menjelang malam setelah rapat marathon, aku bertemu lagi dengan beberapa teman baru.

Foto tweet up setelah gathering. Foto dari @agigratia

Selamat berteman! Lanjutkan mention berjamaahnya...
Cerita lengkap tentang gathering #30HariMenulisSuratCinta ini, nanti aku tulis lagi...

7.2.12

Angga, Sotoy, Gun, Iwang, Chimot

Hei kalian,
Aku menemukan foto ini waktu buka-buka lagi album masa kuliah dulu. Konyol!


Ini Angga, Victor si Sotoy, aku, Gun, Iwang. Kalian masih ingat ini kapan dan dimana?!

Pikiranku melayang mengingat masa-masa itu. Masa di saat aku belum memikirkan mau jadi apa hari ini. Menjalani segalanya dengan santai, apa adanya dan sebahagia-bahagianya. Apakah kalian pun sama?

Kalian, konyolnya kita dulu ya, menuruti keinginan Victor yang butuh penyaluran menggambarkan duri-duri ikan yang entah apa maksudnya. Dan akhirnya dia menamai kita 'Geng Cucuk', sebutan yang cukup norak kalau diingat-ingat lagi sekarang. Apa ya visi dan misi kelompok tidak jelas ini sebenarnya? Hanya saling duduk berdekatan sambil bercerita hal konyol saat kuliah? Menyebutkan yel-yel tiap kali bertemu diiringi dengan derai tawa teman-teman lain sehimpunan melihat kekonyolan kita? Ya, mungkin hanya itu. Yang penting senang, yang penting tertawa.

Kalian, apa kabarnya sekarang? Ada dimana kalian sekarang? 
Gun sudah bahagia dengan anak dan istrinya ya. Pasti. 
Angga, selamat ya atas kehamilan istrimu, semoga sehat selalu. 
Victor masih kerja di stasiun TV? 
Iwang ada di mana? 
Dan sang 'manager' Chimot yang dulu menolak untuk difoto, masih dengan kisah pilunya? Jangan lama-lama sedih ya, nanti cakepnya ikut luntur sama air mata.

Kalian, terima kasih ya, sudah meninggalkan kenangan indah masa kuliah meski itu berupa hal konyol. Tapi  segalanya mampu membuatku tersenyum tiap kali mengingatnya. Semoga kalian selalu mengecap rasa bahagia. Doaku selalu. Dan doakan aku ya... Semoga kita bisa segera bertemu. Lagi.

Salam rindu yang membumbung,
Aku, si Aclog
@hotarukika

6.2.12

Surat Untuk Wilma

Bandung, 6 Februari 2012


Halo Wilma (yang kece),
Sudah berapa lama kita kenal ya? Rasanya belum lama, tapi apa kamu tahu kalau aku bisa merasa nyaman curhat padamu walau kita belum lama kenal. Entah ya, atau mungkin karena usia kita sama dan kisah kita serupa? Mungkin.


Wilma, aku bisa merasakan kecewa yang kamu rasakan, rasanya mungkin serupa dengan kecewaku. Kita menitipkan harapan pada seseorang yang kemudian dihempaskan tanpa ampun saat sudah membumbung tinggi. Tapi sudahlah, semoga suatu saat kita akan mendapatkan hikmahnya, meski entah kapan. Meski terdengar sangat klise. Kita dijauhkan dari hal yang (menurut Tuhan) buruk, dengan cara yang (menurut kita) buruk dan menyakitkan. Tapi menurutku, mereka yang menghempas kita sangat kurang beruntung dengan meninggalkan kita. Pasti.


Wilma, mau tahu pendapatku tentang kamu? Menurutku kamu adalah pribadi yang penuh semangat, kreatif dan selalu ceria. Ya, meski rautmu sedikit berbeda ketika dirudung kecewa dulu. Kamu memiliki semangat yang kuat untuk menata hati kembali, melangkah maju menuju impianmu untuk menikah di tahun ini. Jujur, aku masih sulit seperti itu. Ingin rasanya bisa sepertimu. Tapi kini aku ingin mencari kebahagiaanku dengan jalan dan cara yang lain.Untuk sementara ini tentunya. Tidak selamanya.


Wilma, terima kasih ya, sudah membuat aku jadi bercermin dengan diriku sendiri. Membuatku berpikir untuk semangat lagi menata hati dan tidak berlarut-larut dalam pilu. Ya, aku memang tidak tahu persis isi hatimu, tapi aku merasa dirimu lebih kuat dibandingkan aku dan aku sedikit mencontoh dirimu. Semangatmu. Terima kasih ya...




Tetap semangat Wilma,
Salam sayang,
Aku, yang bercermin padamu
@hotarukika

4.2.12

Surat Terlambat Ucapan Selamat

Cihanjuang, 4 Februari 2012


Ibu sayang,
Maaf aku terlalu sibuk, hingga mengucap selamat ulang tahun padamu pun tidak secara langsung. Hanya kukirimkan doaku melalui pesan singkat yang kuketik terburu-buru disela pekerjaanku yang semakin padat dan terbirit dikejar waktu.


Tanggal 25 Januari lalu usiamu 56 tahun, sudah makin tua ya bu... Sudah layak menimang cucu pastinya. Tapi maafkan aku, sejak perpisahanku dengan pujaanku yang lalu, rasanya aku belum terpikir untuk mencari penggantinya segera. Iya bu, rasa kecewanya masih cukup besar. Dan aku sesungguhnya sangat menghargai usahamu untuk mengenalkan aku dengan sosok lelaki baik pilihanmu. Sungguh, terima kasih bu... Hanya saja, aku belum siap. Memulai segala proses dari nol, menjalani segalanya satu per satu. Aku belum siap.


Ibu, maaf membuatmu khawatir karena aku semakin hari semakin sering pulang malam. Aku kini semakin mengejar cita-citaku bu. Dan apakah kau tahu bu? Tampaknya segala impianku semakin dekat, satu per satu. Impian karirku. Impianku untuk menikah sepertinya entah kapan, jadi boleh ya aku mengejar impian karirku dulu. Aku masih berusaha percaya, masih ada cinta yang setia seperti cinta unik milik bapak kepadamu. Tapi mungkin memang belum jodohku untuk bertemu dengannya sekarang. Atau mungkin jodohku yang kesulitan mencari aku ya bu?


Ibu, kau tahu kalau aku persis sepertimu. Aku tidak pernah mengungkapkan perasaan sayangku padamu. Pun dirimu padaku kan? Kita berdua punya cara yang unik untuk menunjukkannya. Dan aku selalu bisa merasakan cintamu setiap kali aku berulang tahun. Kau selalu berjibaku di dapur untuk membuat masakan enak untukku dan teman-teman dekatku. Tapi aku belum pernah sekalipun membuat sesuatu untukmu, biasanya aku hanya membeli kado kecil atau jika tidak punya uang hanya ucapan selamat serta doa. Tak apa ya bu, aku belum bisa masak yang enak.


Ibu, di surat yang terlambat ini aku ingin sekali lagi mengucapkan selamat ulang tahun dan mengucapkan doa agar kau masih diberkahi usia yang panjang hingga bisa bermain bersama cucu-cucumu nanti. Di surat yang terlambat ini, aku pun ingin mengatakan, aku sayang padamu bu. Sangat. Aku yakin, kau selalu mendoakan hal yang terbaik untukku. Terima kasih.


Salam cintaku banyak-banyak,
Aku, anak perempuan sulungmu
@hotarukika