Serombongan pasukan yang suka makan, nongkrong dan pembuat huru-hara ini terprovokasi untuk datang ke tempat tersembunyi di lingkungan stasiun kereta api Bandung. Kabarnya, entah dengar atau baca dari mana, ada restoran yang menyajikan suasana bagaikan makan di dalam gerbong kereta. Kabarnya sih bergitu...
Hanya dengan berbekal rasa penasaran atas kabar itu, kami membuat janji di Sabtu sore untuk makan di tempat itu. Riane, yang 'keukeuh' kita akan makan di gerbong kereta, datang ke tempat itu duluan. Nama tempatnya Lokomotif Kuliner di jalan Perintis Kemerdekaan persis di kantor PT. KAI di samping Bank BNI. Rombongan yang belum sampai di tujuan penasaran dan terus bertanya tentang penampakan tempat itu via grup bbm. Dan kami hanya mendapatkan jawaban, "Kejutaaaannn..."
Akhirnya, aku sampai di tempat itu di sore yang gerimis.
Restoran ini terletak tepat di belakang lokomotif, tapi ternyata bukan dalam wujud gerbong kereta api. Kami semua sempat mencari, dimana kira-kira gerbongnya, tapi ternyata memang tidak pernah ada.
Sesampainya di sana, aku langsung membaca buku menu. Ternyata harganya sangat murah! Untuk menu minumannya rata-rata seharga 5000, 6000 dan 10.000 rupiah saja.
Aku serius baca buku menu karena lapar berat!
Nasi goreng seafood Rp. 17.000,-
Hot chocolate, aku habis 2 cangkir @ Rp. 6000,-
Lokomotif Kuliner ini berada di tempat yang cukup tinggi, sehingga kita bisa cukup jauh melihat pemandangan kota Bandung dan juga sungai yang ada di sampingnya. Pemandangan kota Bandung akan terlihat semakin gemerlap saat malam hari. Siapkan jaket tebal karena anginnya cukup kencang.
Sungai di sampingnya.
Lokomotif di malam hari.
Karena sore dan malam itu hujan cukup awet, kami semua tertahan di sana cukup lama. Pembicaraan tentang hal-hal gaib, menonton beberapa video di Youtube hingga acara pemotretan kami lakukan untuk menunggu hujan reda.
Kami semua: Julian, Ari, Soupi, Febe, Linda, Ayu, Ryan, aku dan Ane.
Riane, sang penyebar berita restoran gerbong kereta.
Ari, aku, Riane, Julian dan Soupi bergaya dulu sebelum pulang. Linda menunggu di motor, yang lain sudah pulang duluan.
Yah, sekian cerita tentang lokomotif. Dan ternyata lokomotifnya tanpa gerbong kereta. Sebenarnya, ide tentang restoran di gerbong itu ide yang cukup oke. Coba benar-benar direalisasikan PT. KAI untuk pariwisata Bandung....